Matahari menyinari bumi pertiwi
setiap paginya, daun-daun bergeming, tubuh ini mulai menunjukkan aktivitas
kesehariannya. Oh aku masih hidup! Aku masih bisa seperti mereka, bangun dari
syurga sementara, menatap kedua orangtuaku yang sangat menyayangi diriku. Dunia
membawaku kepada tugas sebagai pelajar. Membawa aku kepada kerumitan pelajaran
yang belum tentu aku mengerti.
Menurut ku kehidupan ini sangat
rumit, aku harus tegar,sabar dan percaya diri dalam menghadapi kejam nya hidup,
ibu dan adik-adik ku seperti biasa melakukan kegiatan nya sehari-hari. Setelah
sarapan pagi selesai, aku mendengar suara tangis dari ibu yang sangat
menyayangi anak-anak nya di dalam kamar bercat kuning nan indah di pandang. Aku
terdiam. Aku mendengar percakapan ibu dengan orang lain, setelah selesai
telfon, ibu keluar dan memeluk kami bertiga. Lalu aku bertanya
"ibu, ibu kenapa?"
"Nak, kamu jaga ya adik-adikmu
sayangi dia seumur hidup semampu kamu"
"iya bu, aku akan selalu
menjaga adik-adik semampuku, ibu tadi terima telfon dari siapa?"
"Ibu.... ibu sangat sedih nak
:'( kakak kamu kecelakaan"
"apa bu??:'( yaAllah ibuu"
aku ibu dan adik-adik ku menangis tersedu-sedu.
Keadaan berubah 360derajat, ibu, aku
dan adik-adikku, segera menuju rumah sakit. Mobil sirine membawa kakak menuju
UGD (unit gawat darurat) di salah satu rumah sakit negeri di jakarta. Motor
yang ia bawa ringsek tidak sehat seperti motor yang ia bawa dr rumah. Saat tiba
di rumah sakit kakakku hampir tidak bernyawa, ia tidak mendengar apapun. Ibu
sangat cemas dan hanya bisa menangis dan berdo'a untuk kakak tercinta. Kakak
pun sudah masuk ke ruang UGD, kami hanya bisa menunggu di luar, gelisah...
Hanya itu yang kami berempat rasakan. 20 menit berlalu Dr. dr. Hariansyah
gunawan Sp.B KBD keluar dari kamar UGD tersebut dengan wajah tersenyum kemudian
menghampiri ibu ku, dan berkata
"Ibu yang di rahmati Allah,
anak ibu Indrajati riswanto dinyatakan telah koma, kami sudah melakukan semempu
kami, tapi tuhan berkata lain. Semoga anak ibu cepat siuman ya bu. Ibu dan
adik-adik nya dipersilahkan melihat ananda"
"Baik bapak dokter terimakasih
atas kebaikan anda"
"sama-sama bu".
Saat membuka pintu dengan isak
tangis yang amat sangat mendalam ibu melihat sesosok anak laki-laki satu-satu
nya itu terbaring lemah di tempat tidur. Ibu sangat merindukan nya sehat,
padahal kami tau, ia sangat tidak diharapkan sekali di rumah. Setiap harinya ia
selalu menghantui ibu, ibu sangat sedih kecewa dan cemas. Dan juga setiap malam
aku selalu mendengar titisan cerita yang amat sangat membuat semua orang
tersentuh mendengar nya. Namun setelah ibu melakukan itu setiap hari nya, sang
kakak tidak ada keperdulian nya terhadap ibu yang melahirkan dirinya. Tak ada
balas kasih dan kecewa sedikitpun atas perbuatannya.
Ia sudah meninggalkan rumah selama
10hari karena ia tidak mau berada di dekat kami. Aku sangat bingung begitu pula
ibu, aku mencari informasi dimana kah kakak ku berada, ternyata salah satu
teman nya yang aku cari, aku menemukan nya di tempat biasa ia nongkrong dengan
temannya. Lalu aku mencoba menemuinya, ternyata ia sedang meminum sebotol miras
dan memegang kartu jokes bersama teman-temannya. Aku kaget tidak terbayang, apa
yang telah dilakukakn kakak ku selama ini adalah kesalah fatal. Kemudian aku
mencoba mendekatinya.
"Kak, pulang yuk. Ibu masak
udang kesukaan kakak tuh"
dengan keadaan mabuk ia berkata
"Mau apa lo kesini? Masih peduli lo ama gue? Gausah sok baik lo ama gue!
Gue bosen pulang ke rumah isinya neraka semua!"
"Astaghfirullahaladzim kakak
istighfar! Ibu sangat merindukan mu, apa kamu tidak punya rasa kasih sayang
kepada orang yang telah melahirkanmu dengan susah payah?"
"Sudah pulang sanah! Gakusah
ceramah! Gue gak butuh ceramah lo!"
Aku dengan segala kepolosan ku
menangis dan pergi meninggalkan tempat dimana kakak ku berada. Sesampainya di
rumah ibu melihat ku dengan cemas, mataku telah berlinang air mata. Ibu gelisah
melihat ku menangis karena itu adalah tanda bahwa akan terjadi sesuatu sama
kakaknya. Firasat ibu tidak akan pernah ada yang mengalahi pagi itu kakak
kecelakaan dan kemudian dirawat dengan keadaan koma. Ibu aku dan adik-adik
hanya bisa pasrah kepada Allah SWT agar putra sulung ibuku selamat dunia
akhirat.
No comments:
Post a Comment